Optimalkan regulasi audit paket umrah, Saat ini sudah banyak biro jasa perjalanan haji dan umrah yang bisa dipilih baik dari pemerintah ataupun dari swasta. Berhubung ibadah umrah lebih panjang dibandingkan dengan ibadah haji. Maka banyak biro yang rajin memanfaatkan peluang bisnis tersebut. Hal tersebut sayangnya juga mengundang banyak orag yang tidak bertanggung jwab untuk melakukan penipuan terhadap calon jamaah. Untuk dapat menyikapi terus menerus atas berulangnya tindakan kriminal dalam kasus jamaah umrah yang gagal atau tertunda untuk berangkat ke Tanah Suci, Kementerian Agama (Kemenag) akan membuat reguasi audit paket umrah. Regulasi tersebut nantinya akan mengatur biaya perjalanan ibadah umrah yang selama ini pasti disediakan oleh travel umrah.

Himpuh Dorong Kemenag Optimalkan Regulasi Audit Paket Umrah

Tingginya amino masyarakat Indonesia untuk dapat menunaikan ibadah haji atau umrah. Sehingga, membuat bisnis biro haji dan umrah menjadi sangat potensial dengan potensi profit yang cukup tinggi. Dalam menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Haji dan Umrah (Himpuh) yakni Muharom Ahmad juga mengatakan, bahwa pihaknya setuju terhadap upaya Kemenag tersebut dan mendorong agar Kemenag dapat optimalkan regulasi audit paket umrah tersebut.

“Dengan begitu, fungsi pengawasan, pembinaan, dan perlindungan baik terhadap penyelenggara travel ataupun calon jamaah harus dapat dioptimalkan regulasi audit paket umrah secara baik, sehingga nantinya akan membuat jamaah dapat terhindar dari iming-iming penawaran paket promo murah yang selama ini selalu ditawarkan oleh penyelenggara travel. Bahkan, jika regulasi tersebut dilakukan dengan secara optimal maka sudah pasti akan dapat memberikan perlindungan terhadap penyelenggara itu sendiri,” terangnya.

“Jadi jika caranya seperti itu, kedua-duanya akan terlindungi dengan baik dari pihak jamaah maupun penyelenggara itu sendiri,” ujarnya.

Ia pun juga berharap kedepannya untuk para calon jamaah umrah tidak terjerat dalam iming-iming harga murah tersebut dan para penyelenggara tidak melakukan promo yang bisa berdampak negatif. “Jangan kemudian dengan adanya harga murah promo, tapi kemudian punya efek negatif, persaingannya menjadi tidak bagus,” katanya. 

Selanjutnya, tambah dia, agar calon jamaah tidak merasa dirugikan dalam pemberangkatan umrah, sebelumnya para jamaah juga harus melihat dulu lima hal yang disarankan oleh pihak dari Kemenag, yaitu jamaah yang akan melakukan pendaftaran umrah lebih dahulu untuk memastikan izin resmi travel tersebut, lalu jadwal keberangkatannya, hotelnya, dan juga visanya. 

“Tapi yang paling awal itu yaitu memastikan travel tersebut berizin atau tidak, itu dapat dilihat dari website Himpuh maupun Kemenag,” kata dia.