Pembangunan RS Indonesia Permanen, Anggota Komisi IX DPR RI yakni Khaidir Abdurrahman berpendapat agar Indonesia kedepannya mampu untuk membangun rumah sakit permanen agar nantinya dapat digunakan oleh jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Pada saat rapat membahas kesiapan kesehatan jamaah haji asal Indonesia dan juga persiapan koordinasi antara Kemenag dan Kemenkes terkait dengan pelayanan kesehatan jamaah haji tersebut, Khaidir memaparkan, bahwa kebutuhan kesehatan jamaah haji sangat mendesak sekali.

Pembangunan RS Indonesia Permanen di Arab Saudi

“Terlebih lagi dengan kepemilikan pembangunan RS Indonesia permanen akan terpakai oleh jamaah selama musim haji dan umrah ada,” tutur dia.

Menurut dia, untuk pembangunan RS Indonesia permanen dengan pengalokasian dana untuk menyewa gedung guna pelayanan kesehatan haji yang nilainya akan berubah-ubah. Dia juga mengaku sudah melakukan perundingan mengenai hal tersebut tentang usulan untuk mempersiapkan rumah sakit permanen Indonesia di Arab Saudi. "Jika hal itu benar terwujud, ini akan terus terpakai dan dapat menolong jamaah yang sakit selama musim haji berlangsung," kata anggota dewan dapil Aceh II ini.

Waktu sebelumnya bahwa Komisi IX DPR RI telah menggelar rapat kerja dengan Menteri Agama (menag) Lukman Hakim Saifudin dan juga Menteri Kesehatan (menkes) Nila Moeloek. Pelaksanaan rapat kerja tersebut dipimpin Ketua Komisi IX yakni Dede Yusuf, dengan agenda membahas kesiapan kesehatan jamaah haji asal Indonesia di Arab Saudi dan persiapan koordinasi antara Kemenag dan Kemenkes terkait dengan pelayanan kesehatan jamaah haji

"Saat ini kita rapat kerja komisi yang digelar terkait dengan kesehatan haji, karena rapat kerja komisi yang masih terkait dengan penyelenggaraan kesehatan haji juga merupakan bagian dari wilayah kerja kami," papar Dede.

Pada saat rapat kerja ini, Dede mendorong Kemenkes agar menambah petugas kesehatan haji dengan melalui pengajuan visa non-haji yang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Jika dengan adanya sebuah peningkatkan mobilitas petugas PPIH dalam Bidang Kesehatan Arab Saudi. Kemenkes juga diharapkan agar dapat mempercepat pemeriksaan kesehatan haji, jangan berlarut-larut.

Dede juga meminta agar Kemenag bekerjasama dengan Kemenkes untuk dapat memastikan bahwa setiap embarkasi haji dilengkapi dengan berbagai perbekalan kesehatan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Agar dapat melakukan upaya dalam melakukan upaya peningkatan kesehatan haji 2017 di Saudi Arabia, Dede meminta agar Kemenag dan Kemenkes untuk terus menerus mengintensifkan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait khususnya oleh pihak otoritas kesehatan Saudi Arabia.