Barang jamaah dibongkar, Salah satu jamaah haji yang bernama Saronah Sakib Wajad usia 59 tahun tampak bingung. Raut wajah kepanikan sedikit tergambar. Sebabnya, dia membawa barang bawaan yang terlalu banyak dengan menggunakan kresek besar. Isi tas kresek tersebut terpaksa harus dibongkar karena melebihi berat dan ukuran yang telah ditentukan. Ia membawa banyak sekali mainan unta dan boneka.

Banyak Barang Jamaah Dibongkar Petugas

"Ini untuk cucu saya disana," ungkap jamaah embarkasi SOC 48 tersebut saat barang jamaah dibongkar dan ditemui di Paviliun Haji Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz saat masih menunggu keberangkatan ke Tanah Air kemarin, Kamis 21 September 2017 pukul 10.00 waktu setempat.

Jamaah haji asal Dukuhtubi, Tegal, tersebut membeli delapan mainan unta dan beberapa boneka lainnya. Seorang petugas membantu untuk mengemas ulang mainan itu. Kardus pembungkus mainan pun dibuang. Baterai yang ada di dalam mainan juga dibuang. Banyak barang jamaah dibongkar oleh petugas. 

Bukan hanya tas kresek saja yang dibongkar. Tas ransel miliknya juga dibongkar oleh petugas karena tampak sangat berat. Saat tasnya dibuka, isinya itu beberapa buah apel dan jeruk. Dia juga membawa dua botol minum ukuran dua liter yang berisi air zamzam. 

Jelas saja tampak sangat berat, kedua botol itu tidak lolos dalam sweeping petugas. Namun, Saronah tidak rela air zamzamnya ditinggal begitu saja. Satu botol tetap ia masukkan ke tas.

"Ibu ini kenapa harus membawa banyak buah-buahan seperti ini?" Tanya seorang petugas bandara.

Dia mengaku, dirinya membawa buah-buahan tersebut sebagai bekal saat berada di dalam pesawat. Hal yang serupa juga dialami Widjah Daklan usia 59 tahun.

Widjah juga membawa banyak tas. Petugas pun mencoba menggunakan berbagai cara agar barang bawaannya itu dapat masuk ke tas jinjing.

Untuk mengakali hal seperti itu, petugas memintanya agar mengenakan mukena hingga tiga lapis. Tidak ketinggalan, satu sajadah dikeluarkan dan dikalungkan di lehernya. Widjah pun menurut saja atas perintah petugas.

Banyak Puluhan jamaah lain juga membongkar barang bawaannya dan berusaha sekuat tenaga agar dapat memasukkan ke dalam tas jinjing. Barang yang sudah tidak muat, terpaksa harus ditinggal. Berbagai macam isinya, seperti saus sambal botol, gunting, cangkir, buah-buahan, pisau, pakaian dan air zamzam.

Kepala Daerah Kerja Bandara yakni Arsyad Hidayat memaparkan, bahwa aturan yang sebenarnya itu ialah membawa tas sudah disosialisasikan kepada jamaah sejak periode awal kepulangan jamaah. "Kami pastikan dengan benar barang bawaan yang dilarang pasti tersweeping dan akan dikeluarkan," ujar Arsyad.

Ia justru merasa khawatir sekali barang jamaah ikut hilang saat dalam pemeriksaan. Dia mengatakan sudah ada laporan barang jamaah yang hilang setelah diperiksa oleh para petugas. Menurut Arsyad, dalam sosialisasi mengenai ketentuan barang bawaan akan terus disampaikan kepada jamaah. Berita lain umroh november ; umroh november 2018

Untuk berat maksimal tas jinjing yang dibawa adalah tujuh kilogram. Sedangkan koper besar maksimal beratnya 32 kilogram. Perusahaan penerbangan hanya akan mengangkut tas tentengan dan koper yang diberikan oleh mereka.

Selama dalam penerbangan, jamaah dilarang membawa cairan yang melebihi 100 ml dalam tas tentengan, kecuali obat-obatan, membawa benda yang mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam, mainan yang menggunakan baterai agar baterainya dikeluarkan terlebih dahulu, memasukkan air zamzam dalam koper (bagasi), dan membawa parfum yang melebihi 10 buah, masing-masing harus 100 ml.