Madinah obat rindu, Saat tiba di Tharwat Zamzam Hotel pada pukul 05.30 waktu setempat, Misfalah-Makkah. Tampak banyak ratusan jamaah yang telah tergabung dalam kloter 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44), telah memadati lobby hotel. Mereka merupakan kloter perdana yang akan berangkat menuju Madinah Al-Munawwarah. Sebagian dari mereka tampak terlihat sedang beristirahat sambil menunggu bus tiba dan waktu keberangkatan. Sebagian lain jamaah menikmati pagi dengan minum teh dan kopi yang telah disiapkan di lobby.

Madinah Obat Rindu Pada Rasulullah

Keceriaan yang terlihat menghiasi sebagian dari para jamaah haji. Misalnya salah satu diantaranya yakni Umi, dirinya merasa lega karena telah menyelesaikan ibadah hajinya dan akan segera kembali ke Kota Nabawi yang sudah lama dirindukan olehnya. Karena Madinah obat rindu, rindu pada Rasullah.

“Alhamdulillah merasa lega karena selama berada di Makkah selalu diberikan kemudahan dan kelancaraan dalam beribadah. Sekarang sudah merasa lega karena akan segera menuju ke Madinah obat rindu pada Rasulullah,” terangnya.

Umi mengaku bahwa, dia akan memanfaatkan keberadaanya saat di Madinah untuk selalu berusaha menjalani Arbain semampunya, melaksanakan shalat berjamaah 40 waktu secara berturut-turut di Masjid Nabawi. Adapun keinginan yang lainnya seperti ziarah ke Makam Rasulullah dan berdoa di Raudhah. “Doa yang dipanjatkan, kalau ibu tentunya untuk keluarga disana. Anak cucu semoga mereka semua dapat berhaji seperti saya sekarang ini,” ungkapnya.

Kerinduan kepada Rasulullah juga dirasakan oleh Abdul Qadir Jailani. Seorang petani bunga yang berasal dari Kota Batu ini mengaku dirinya sudah berangan-angan sejak dulu bisa berziarah ke Makam Rasulullah. “Alhamdulillah saat ini saya bisa mengalami langsung ziarah ke Makam Rasulullah, sebagai panutan kami,” terangnya dengan mata yang berkaca-kaca.

“Saya ingin memanjatkan do’a mudah-mudahan dapat mengikuti jejak Rasulullah. Kami ingin sekali merasakan bagaimana susah payah dan sulitnya perjuangan Rasulullah pada zaman dulu. Mungkin sat ini sudah enak. Oleh sebab itu, kami hanya bersyukur dan menikmati semua ini,” tuturnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Lili Alfiah. Seorang guru SMPN 6 Batu Malang ini mengungkapkan, dirinya senang dan haru karena pada akhirnya akan segera sampai di Kota Madinah. Baginya, keberangkatan ke Madinah menandai bahwa semakin dekatnya jarak antara dia dengan makam Rasulullah SAW. 

“Kami para rombongan akan membaca Diba’i dan shalawat untuk Rasulullah. Selain itu, Ketua rombongan nanti di dalam bus, juga akan membimbing jamaah dalam pembacaan shalawat dalam perjalanan selama menuju Madinah,” ucapnya.

“Kami hanya ingin berharap mendapatkan syafaat dari Rasulullah,” lanjutnya.

As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Rasulallah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Nabiyyallah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Habiballah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Shafwatallah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Nurodh-dholam. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Badrattamam. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa khaira khalqillah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Shabibasy-syafa’ah. Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajmain.

Pada fase pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua ini memang telah dimulai. Fase gelombang pertama ini ditandai dengan keberangkatan sebanyak 10 bus yang membawa kloter 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44). Total akan ada 16 kloter yang berangkat kemarin yang diangkut dengan 150 bus.

Dari Kabid Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yakni Subhan Cholid menjelaskan, bahwa kalau pihaknya itu telah menyiapkan sekitar 2.600 armada untuk pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua. “Untuk total trip jemaah haji gelombang kedua ada sekitar 2.600 an bus dari Makkah menuju Madinah. Insya Allah seluruh jamaah sudah siap dan sudah upgrade,” tuturnya. Informasi tentang daftar haji > daftar haji 2021 > daftar haji 2022