Catatan Daker Makkah, Meski penyelenggaraan ibadah haji 1438 Hijriyah pada tahun ini  berjalan dengan lancar, aman dan sukses, tapi dalam pengevaluasian masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki dalam penyelenggaraan musim haji pada tahun berikutnya. Catatan tersebut salah satunya itu ialah menyangkut sarana pemondokan. “Masalah pasti akan ada, namun dapat diatasi dengan segera,” terang Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah yakni Nasrullah Jasam. Hal tersebut, misalnya terkait dengan hotel jamaah. Karena masih ada pemondokan yang listriknya itu mati saat masa puncak haji.

Catatan Daker Makkah Selama Musim Haji 2017

Nasrullah memaparkan, dalam catatan Daker Makkah mengenai hal seperti itu seringkali terjadi pada tahun-tahun sebelumnya karena beban daya yang memang sangat tinggi sekali. Pada saat itu dalam pengadaan sudah kami cek kondisi gensetnya, tapi seharusnya tidak ada salahnya untuk dicek kembali sebelum kedatangan jamaah. Nah kemarin itu memang belum sempat dicek ulang.

Adapun permasalahan lainnya yang terdapat dalam catatan Daker Makkah yakni masih terkait dengan layanan katering. Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) bertugas menyediakan layanan katering kepada jamaah haji selama 12 hari plus Armina atau sekitar 1617 hari.

Sedangkan, jamaah haji saat berada di Makkah itu selama 25 hari atau hampir satu bulan penuh. Di luar jatah katering itu jamaah diminta agar membeli makanan masing-masing. Keinginan dan minta para jamaah agar layanan katering masih terus diberikan selama mereka berada di Makkah.

Dia menuturkan, dalam catatan selama ini menunjukkan bahwa ada distribusi makanan jamaah yang terlambat dan lauk yang di bawah standar yang disepakati. Semua itu sudah ada konsekuensinya dalam kontrak kerjasama. Masalah yang terjadi pada saat akan mendistribusikan makanan saat mendekati atau pasca puncak haji, sebagian jalan disana ditutup oleh polisi. Selain itu juga, memang sulit untuk mencari perusahaan katering yang memiliki kompeten dalam melayani.

Setelah sudah tidak lagi mendapatkan pelayanan katering, jamaah haji menyiasati itu dengan memasak di hotel. Padahal, mereka telah dilarang untuk tidak memasak didalam hotel. Adapun selama tidak mendapatkan makanan, jamaah membeli makanan di toko atau warung. Imbasnya, mungkin melihat dari sisi gizi dan kebersihan tidak memenuhi standar sehingga tidak dapat menjamin untuk kesehatan jamaah itu sendiri.

Dalam layanan transportasi, dalam catatan yang telah digarisbawahi adalah terdapat banyak tas jamaah haji yang tidak terangkut karena bagasi bus yang masih terbatas. Tas yang tidak terangkut dibawa dengan menggunakan truk oleh perusahaan bus.

Nasrullah menambahkan, Setelah usai melaksanakan prosesi Armina banyak jumlah jamaah yang harus thawaf ifadhah karena dalam waktu dekat usai puncak haji harus pulang ke Tanah Air. Namun, pada saat itu bus shalawat belum beroperasi. Oleh sebab itu, diperlukan kendaraan yang dapa melayani jamaah pulang pergi ke Masjidil Haram agar tidak mengganggu jadwal kepulangan jamaah. Musim haji pada tahun ini kami menggunakan bus coster dari Daker Makkah. Alhamdulillah masalah itu dapat teratasi dengan baik.

Pada pemulangan jamaah gelombang pertama dari Makkah melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah telah usai sejak tanggal 21 September 2017. Sedangkan pendorongan jamaah haji gelombang kedua yang dari Makkah menuju ke Madinah juga telah berakhir pada 26 September 2017 lalu.

Adapun informasi yang disampaikan oleh Kepala Seksi Sistem Komputerisasi  Haji Terpadu (Siskohat) Daker Madinah yakni Reza Muhammad Marzal menyampaikan, bahwa pada tanggal 1 Oktober 2017 kemarin, pukul 19.00 WAS sudah 445 kelompok terbang (kloter) dengan 177.155 jamaah haji dan 2.213 petugas yang diberangkatkan ke kampung halamannya masing-masing.

Jadi total keseluruhan yang dipulangkan ke Indonesia itu berjumlah 179.368 orang. Dari Bandara Jeddah sebanyak 101.876 orang dan Bandara Madinah sebanyak 77.492 orang. Sedangkan, untuk jamaah haji yang telah wafat itu mencapai 640 orang, ungkapnya. Jangan lewatkan info promo umroh  /   promo umroh 2018  /  promo umroh 2019

Hingga saat ini Operasional Daerah Kerja (Daker) Makkah telah ditutup. Sudah tidak ada lagi jamaah haji Indonesia disana. Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah juga sudah kembali ke Tanah Air pada tanggal 28 September lalu.