Ukur kemampuan diri, Dihimbau kepada seluruh jamaah haji 2017 Indonesia diminta untuk mengukur kemampuan dirinya dalam melakukan kegiatan ibadah haji. Terutama bagi jamaah haji yang termasuk dalam golongan risiko tinggi. Karena dengan usia yang sudah tua hanya memiliki kemampuan yang sudah terbatas. Artinya, sudah tidak mampu lagi melakukan hal-hal yang berlebihan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan usia muda juga mengalaminya. Jadi, jamaah haji harus selalu jaga kesehatan.

Ukur Kemampuan Diri Saat di Tanah Suci

Hal tersebut telah disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes yakni Dr. Eka Jusuf Singka, MSc. Kemenkes mengimbau kepada seluruh jamaah haji untuk bisa ukur kemampuan diri dan sesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki terhadap kegiatan ibadah haji.

"Ketika disana, jangan coba-coba untuk memaksakan diri dalam segala hal yang tidak sesuai dengan kemampuan diri. Kalau tidak memungkinkan, yang terjadi malah bisa mengganggu kesehatan atau keselamatan diri Anda," jelas dia. Diperkirakan musim haji 2017 ini, dengan suhu di Saudi akan mencapai 50 derajat Celcius sehingga akan mempengaruhi kesehatan jamaah. Oleh sebab itu seluruh jamaah haji tetap harus perhatikan kesehatan tubuh dan ukur kemampuan diri agar pada saat kembali ke tanah air lagi dalam keadaan sehat dan selamat.

Selama dalam perjalanan ibadah di Tanah Suci, Kemenkes menerapkan kegiatan dalam hal pelayanan, pembinaan dan juga perlindungan kesehatan bagi jamaah. Mulai dari memberikan penyuluhan untuk menggunakan masker, payung, sering minum, memakai water spray, semua itu dilakukan untuk menghindari head stroke. 

Safari wukuf juga akan ada untuk jamaah haji yang sedang sakit agar memungkinkan untuk dibawa ke padang Arafah. "semua kegiatan banyak sekali, termasuk dengan peningkatan gizi bagi jamaah yang sedang sakit, nanti disana akan ada tim visit untuk mengunjungi jamaah yang sakit baik yan berada di klinik ataupun di rumah sakit Saudi," ungkapnya.

Selain itu, akan ada tim promotive prefentive yang bertugas menjadi tim jemput bola pada saat ada jamaah yang sakit juga tim emergency atau darurat. Dr. Eka meminta kepada jamaah haji harus sebisa mungkin untuk selalu mempersiapkan kesehatannya dengan baik, baik pada saat sebelum keberangkatan, maupun saat di perjalanan dan saat berada di Saudi Arabia.

"Saat akan melakukan ibadah disana, dari penginapan berangkat ke masjid, jangan lupa untuk makan terlebih dulu, karena banyak juga jamaah yang biasanya pergi dalam keadaan perut kosong," tambahnya. Hal ini, menurutnya, dapat berimbas buruk dengan kesehatan tubuhnya karena dengan suhu di Saudi termasuk ekstrim. Berbeda dengan suhu di Indonesia yang pergi tanpa sarapan masih dalam keadan yang baik-baik saja.

Dalam hal tersebut tidak ada yang menginginkan ibadah di tanah suci terganggu dengan masalah yang sedang tidak fit. Maka banyak berdo’a dan membiasakan pola hidup sehat di sela-sela ibadah adalah sebuah keharusan. Semoga Allah senantiasa memberkahi dan memudahkan langkah untuk kelancaran ibadah di tanah suci.