Jamaah haji tertinggal, Ada sebanyak 70 orang jamaah asal Kota Kupang yang rencananya akan tiba di Bandara El Tari Kupang bersama dengan 117 jamaah haji lainnya pada 1 Oktober 2017 kemarin, tertinggal di Surabaya, hal itu disebabkan oleh pengurusan administrasi yang terlambat. Maka, para jamaah haji tidak dapat diikutkan dalam penerbangan kembali ke kupang pada Minggu, 1 Oktober 2017.


Menurutnya, ada beberapa pengurusan administrasi di bandara yang menyebabkan proses masuknya para jamaah ke ruang tunggu terjadi keterlambatan. Meskipun dari pihak maskapai City Link sudah memberi toleransi menanti para penumpang, namun tidak kunjung naik ke pesawat. “Pada akhirnya mereka terpaksa ditinggal, banyak jamaah haji tertinggal,” jelasnya.

Terhadap 70 orang jamaah haji tertinggal di Surabaya itu, baru akan diterbangkan oleh City Link pada hari ini dan besok, 2-3 Oktober 2017. “jadi akan dibagi dua waktu, 40 orang akan ikut penerbangan pada hari ini dan sisanya 30 orang haji pada esok harinya, Selasa 3 Oktober,” terangnya.

Sejak keberangkatan ke Tanah Suci, khusus untuk Kota Kupang saja mengirim 189 orang calon haji. Namun, setibanya di Embarkasi Surabaya salah seorang calon haji yang bernama Siti Sufu terkena sakit, lalu meninggal dunia setelah dikirim ke Makassar.

Tersisa sebanyak 188 jamaah yang diterbangkan ke Tanah Suci. Setelah usai melaksanakan prosesi ibadah haji, seorang dari jumlah 188 haji meninggal dunia. Haji yang meninggal tersebut bernama Kabi Deni. Jadi, kini tersisa 187 jamaah haji yang kembali ke embarkasi Surabaya. Dan kemarin yang telah tiba di Bandara El Tari Kupang ada sebanyak 117 orang jamaah haji,” katanya.

Wakil Ketua Kota Kupang Hermanus Man pada kesempatan ini Dia mengaku, bahwa akan terus melakukan komunikasi kepada pihak yang terkait termasuk pada pihak Asrama Haji Sukolilo untuk kepentingan pelayanan penginapan bagi para jamaah haji yang tertinggal. “Pemerintah kota masih terus melakukan koordinasi agar pada pemulangannya nanti tidak ada lagi terjadi persoalan,” ungkapnya.

Apapun caranya itu Pemerintah Kota Kupang harus memastikan kepulangan para jamaah haji yang masih berada di Surabaya. Sedangkan, terkait akan ada tambahan biaya untuk menangani para jamaah haji yang tertinggal di Surabaya, Wakil Wali Kota Kupang dua periode iru mengaku bahwa tidak akan mungkin dilakukan. Hal itu, katanya, untuk menghindari temuan pada saat pemeriksaan nanti.

“Kami hindari temuan pada saat pemeriksaan karena ini di luar pagu yang telah disediakan. Masa temuannya itu karena kesalahan dari penanganan haji, tidak boleh terjadi,” tuturnya. Dapatkan informasi lengkap tour wisata mancanegara | tour wisata turki

Wali kota Kupang yakni Jefri Riwu Kore pada kesempatan tersebut mngucapkan selamat datang dan terima kasih kepada para pihak yang terkait yang sudah membantu dalam memperlancar pelaksanaan haji pada tahun ini. Dia pun berharap para jamaah haji dapat terus menjaga kebersamaan antar umat di wilayah ibu kota Provinsi NTT yang beraneka ragam ini.